Bagian 1. Pendidikan Sebagai Jalan pembebebasan & Ketimpangan Sosial
DOI:
https://doi.org/10.24036/scemp.v2i1%20(Special%20Issue).11Keywords:
Ketimpangan Sosial, Pendidikan, Peran GuruAbstract
Tulisan ini mengkaji penggambaran ketidaksetaraan sosial serta peran pengajar dalam film Laskar Pelangi (2008). Dengan menerapkan metode kualitatif deskriptif dan analisis konten, studi ini meneliti bagaimana film tersebut menunjukkan perbedaan ekonomi dan akses pendidikan antara siswa dari sekolah elit dan siswa SD Muhammadiyah Gantong yang datang dari latar belakang keluarga yang kurang mampu. Penelitian ini juga mengeksplorasi peran guru, terutama Bu Muslimah dan Pak Harfan, sebagai agen perubahan yang mendorong serta memberi inspirasi kepada siswa-siswa dari keluarga tidak beruntung agar tetap bermimpi dan berjuang meraih masa depan yang lebih baik. Film Laskar Pelangi, melalui simbol-simbol visual yang beragam, dialog, dan narasi, menggambarkan bagaimana sistem pendidikan dapat bersifat terbuka maupun tertutup pada saat yang bersamaan. Film ini menyampaikan pesan penting mengenai pendidikan sebagai jalan untuk mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Penelitian ini menekankan pentingnya film sebagai alat kritik sosial dan sarana refleksi terhadap kondisi pendidikan Indonesia, sekaligus mendorong kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berpihak pada kelompok marjinal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.