Bagian 2. Pendidikan, Kekuatan Mimpi, dan Persahabatan
DOI:
https://doi.org/10.24036/scemp.v2i1%20(Special%20Issue).21Keywords:
Ketimpangan Sosial, Literasi Politik, Peran GuruAbstract
Artikel ini membahas representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi sebagai sarana literasi politik bagi generasi milenial. Dalam konteks rendahnya literasi politik di kalangan anak muda, film sebagai media populer dinilai mampu menyampaikan pesan-pesan sosial secara efektif dan emosional. Dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis isi, penelitian ini menelaah berbagai aspek dalam film seperti kesenjangan sosial, diskriminasi, ketimpangan akses pendidikan, serta peran guru dan motivasi belajar. Hasil analisis menunjukkan bahwa Laskar Pelangi merefleksikan realitas ketidakadilan sosial dalam sistem pendidikan Indonesia, di mana anak-anak dari kalangan miskin harus menghadapi berbagai hambatan struktural untuk mengenyam pendidikan. Di sisi lain, tokoh guru dalam film ini digambarkan sebagai agen perubahan yang penuh dedikasi dan mampu menumbuhkan semangat belajar anak-anak di tengah keterbatasan. Film ini juga menyoroti perbedaan antara pendidikan inklusif dan eksklusif, serta pentingnya membangun sistem pendidikan yang adil dan merata. Dengan demikian, Laskar Pelangi tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga media edukatif yang dapat membangun kesadaran kritis dan nilai-nilai keadilan sosial di kalangan generasi muda.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.