Bagian 4. Laskar Pelangi-Kumpulan Resensi
DOI:
https://doi.org/10.24036/scemp.v2i1%20(Special%20Issue).27Keywords:
Ketimpangan Sosial, Laskar Pelangi, Peran GuruAbstract
Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi untuk menganalisis representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi (2008). Studi ini mengkaji bagaimana film tersebut merepresentasikan kesenjangan ekonomi dan akses pendidikan melalui analisis adegan, dialog, latar, dan simbol visual. Hasil penelitian menunjukkan film Laskar Pelangi menggambarkan ketimpangan sosial yang signifikan antara siswa SD Muhammadiyah dari keluarga kurang mampu dan siswa SD PN Timah yang lebih beruntung, terlihat dari kondisi sekolah, fasilitas, dan akses terhadap sumber daya pendidikan. Meskipun demikian, film ini juga menyoroti semangat belajar yang tinggi dari siswa SD Muhammadiyah dan peran penting guru, khususnya Bu Muslimah dan Pak Harfan, sebagai agen perubahan yang memotivasi dan memperjuangkan pendidikan inklusif dan merata. dari film Laskar Pelangi memberikan gambaran kritis tentang relasi antara sistem pendidikan dan struktur sosial di Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan yang merata dan peran guru dalam mengatasi ketimpangan sosial. Abstrak terdiri dari 150 sampai 250 kata berbahasa Indonesia dengan huruf Times New Roman 11 poin, spasi 1 dan rata kiri. Abstrak meliputi masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.