Media Sosial Sebagai Sarana Kritik Masyarakat Terkait Paslon Gubernur di Sumatera Barat
DOI:
https://doi.org/10.24036/scemp.v1i2.38Keywords:
Komunikasi massa, Partisipasi politik, Sosial media, Teori kritik mediaAbstract
Penelitian ini membahas tentang peran media sosial sebagai sarana ataupun alat bagi masyarakat dalam menyampaikan kritik. Berdasarkan perspektif teori media kritik yang diusulkan oleh Frankfurt School, media itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyampaian informasi saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai agen tertentu yang dapat membantu dan membentuk kesadaran sosial dan politik. Media sosial dianggap sebagai platform yang efektif untuk menyampaikan kritik dan aspirasi masyarakat, karena di media sosial siapapun bisa berkritik tanpa diketahui identitas sekalipun, terutama dalam kegiatan politik yang kompetitif seperti pilkada. Melalui pendekatan studi pustaka serta wawancara dengan beberapa mahasiswa, ditemukan bahwa media sosial memfasilitasi partisipasi politik masyarakat dengan cara menyediakan ruang untuk kritik publik terhadap kandidat. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media sosial menjadi alat yang dapat memengaruhi persepsi atau pandangan politik publik dan membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini juga berfokus pada bagaimana media sosial meskipun sering sekali menjadi sarana informasi, media sosial tetap berperan penting dalam mengungkapkan suara masyarakat yang tidak terdengar oleh media konvensional.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.