Stigma Masyarakat Terhadap Korban Pelecehan Seksual dalam Keluarga di Pariaman
DOI:
https://doi.org/10.24036/scemp.v2i1.73Keywords:
Keluarga, Korban, Masyarakat Pariaman, Pelecehan Seksual, Stigma sosialAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji stigma masyarakat terhadap korban pelecehan seksual dalam keluarga di Pariaman, yang merupakan fenomena sosial yang kompleks dan memiliki dampak negatif terhadap korban. Penelitian ini menarik untuk dilakukan/penting dilakukan karena pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga menimbulkan trauma psikologis yang mendalam bagi korban, terutama anak-anak dan perempuan, yang sering kali mengalami perasaan takut, malu, dan kehilangan kepercayaan diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati langsung interaksi sosial di lingkungan tempat korban tinggal, sedangkan wawancara dilakukan terhadap korban, keluarga korban, tokoh masyarakat, pekerja sosial, dan aparat desa atau pihak terkait lainnya. Studi dokumentasi digunakan untuk mengkaji data dari laporan kasus, berita media, serta dokumen lembaga sosial. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria informan antara lain adalah korban atau penyintas pelecehan seksual dalam keluarga, anggota keluarga korban, tokoh adat atau agama, aktivis perlindungan anak dan perempuan, serta pihak aparat yang pernah menangani kasus tersebut. Jumlah informan dalam penelitian ini berkisar antara 5 hingga 6 orang, bergantung pada kedalaman data yang diperoleh dan prinsip saturasi informasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman, yang meliputi proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis data penelitian menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban pelecehan seksual dalam keluarga di Pariaman menghadapi berbagai bentuk stigma sosial yang memperparah penderitaan mereka. Oleh karena itu, korban mengalami tekanan psikologis dan sering kali tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.